Senin, 19 April 2010

Mengenal Tokoh Politik Muda dan Pejuang Kaum Perempuan Kabupaten Kapahiang



Neni Putri Anggota DPRD dan Ketua Partai Indonesia Sejahtera (PIS)
“ Untuk Mempertahankan Prinsip Saya Juga Bisa Melawan, Jangan Lihat Karena Saya Perempuan, seperti kata Kartini“---

Siapa sangka perempuan cantik satu ini lulusan SMA NEGERI 01 KAB KEPAHIANG mampu menjadi perhatian public beberapa waktu lalu di Kabupaten Kapahiang Provinsi Bengkulu. Perempuan yang dilahirkan pada 13 Agustus 1983 di Kapahiang ini, merupakan politisi Muda yang duduk menjadi anggota DPRD massa periode 2009-2014.

Neni Putri yang juga ketua DPC PIS (Partai Indonesia Sejahtera) Kabupaten Kepahiang adalah satu-satunya anggota DPRD dai PIS dikabupaten ini. Kiprahnya cukup lumayan akhir-akhir ini dipanggung politik daerah yang saat ini sedang hangat-hangatnya suksesi Pilkada.

Pertama kali menjadi anggota DPRD Kabupaten Kapahiang, namun populeritasnya cukup tinggi dikalangan kaum perempuan. Istri Kms. M.Arif Anshori, ST ini merupakan tokoh yang diproyeksikan oleh Partai Indonesia Sejahtera (PIS) untuk menjadi public figure dan politikus yang handal. Kenapa tidak, karena karakternya yang keras dalam mempertahankan prinsip dan tegas dalam mengambil sikap dan keputusan adalah talenta yang saat ini amat langkah saat ini.

Sosok perempuan cantik ini pun tak segan berdebat untuk memperjuangkan kondisi kaum perempuan dan kaum muda diderahnya, yang ia anggap masih memerlukan kekuatan yang lebih besar untuk membawa mereka muncul kepermukaan. Ia juga mengkritik tentang kondisi ibu-ibu menyusui dan mengandung yang kurang mendapatkan akses kesehatan yang memadai oleh pemerintah daerah selama ini. Serta minimnya fasilitas, pendidikan serta akses untuk mengembangkan bakat pemuda daerahnya adalah salah satu agenda yang akan ia perjuangkan dimasa jabatannya sebagai anggota DPRD lima tahun kedepan didaerah tersebut.

Baru-baru ini Ibu cantik ini selaku Ketua DPC PIS Kabupaten Kepahiang mendeklarasi pasangan Cabup HJ. Leni Haryati Jon Latif , SE dan Cawabup H.M Bintoro Djojo. ST. MM. yang direkomendasikan oleh partai yang ia pimpin untuk menjadi Calon pasangan peserta Pilkada Kabupaten Kepahiang. Bahkan Calon Bupati dan Wakil Bupati periode 2010-2015 ini telah didaftar ke KPU Kepahiang tgl 15 April 2010 lalu..

Menurutnya penetapan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati yang mereka dukung sempat terjadi konstelasi politik yang tinggi, baik didalam internal partai yang ia pimpin maupun kondisi politik daerahnya. Awalnya rekomendasi DPP PIS jatuh kepada H. Bando Amin C.Kader dan Bambang Sugianto. surat keputusan nomor. 1495/SK/DPP-PIS/03-2010 Tertanggal 22 Februari 2010. Namun karena Ia selaku ketua DPC Partai Indonesia Sejahtera (PIS) Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu tidak pernah merasa memberikan surat permohonan Atas Nama H. Bando Amin C. Kader dan Bambang Sugianto kepada DPD PIS provinsi Bengkulu dan DPP PIS Jakarta. Dengan tegas meski dianggap remeh selaku perempuan muda, Neni selaku Ketua DPC PIS Kabupaten Kepahiang yang sah menolak hal tersebut.

Tentu saja tindakan berani menolak keputusan struktur partai diatasnya membuat dirinya menjadi bintang media local sekaligus menjadi bulan-bulan tekanan politik dari oknum-oknum yang merasa terganggu dengan ketegasan sikap politik perempuan cantik ini.

Melalui surat permohonan tertanggal 8 januari 2010 atas nama HJ. LENY HARYATI JON LATIEF,SE. maka DPC PIS kabupaten Kepahiang dibawah komandonya dengan berani meminta pertimbangan DPP PIS (Partai Indonesia Sejahtera) mengenai surat keputusan yang telah diberikan kepada H.BNDO AMIN C. KADER (OBAMA).

“Saya sebagai ketua DPC PIS KABUPATEN KEPAHIANG mendapat ancaman bahwa akan di PAW dan menyopot saya sebagai ketua DPC PIS KEPAHIANG saya tidak getar sedikitpun atau takut karena saya yakin dengan yang telah saya lakukan tidak pernah melanggar AD/ART Partai saya apalagi melanggar hukum di negara ini atau melukai hati rakyat “ Ujarnya dibeberapa Media.

Menurutnya Sikap yang ia ambil adalah bentuk keinginan dirinya menjalankan mekanisme partai dan memenuhi aspirasi para konstituennya. Dan ia juga mengatakan bahwa sikapnya Menolak pasangan yang direkomendasikan oleh pimpinan partai diatasnya adalah bentuk penolakan terhadap tingkah laku politik kotor orang-orang kuat yang mengunakan jabatan dan kekuasaannya untuk kepentingan pribadi, apalagi telah mengangkangi institusi yang ia pimpin, maka ia siap mengorbankan segalanya untuk memberikan pelajaran politik kepada kaum muda dan perempuan, agar tak perlu takut dengan siapapun dan apapun resikonya untuk mempertahankan prinsip.

“ Untuk Mempertahankan Prinsip Saya Juga Bisa Melawan, Jangan Lihat Karena Saya Perempuan dan usia saya muda “, ungkapnya saat diwawancarai dikediamannya.

Akhirnya dengan pertimbangan, melalui rapat harian Dewan Pimpinan Pusat PIS tertanggal 18 maret 2010 tentang pelaksanaan mekanisme penjaringan calon sesuai dengan peraturan partai Nomor 131/DPP-PIS/08/2009 tertanggal 05 agust 2009, perjuangan ibu cantik berumur 27 tahun ini berhasil dengan demikian pasangan yang ia usung melalui penjaringan DPC PIS yang ia pimpin diakui oleh Pimpinan Pusat Partainya.

Walaupun partai yang saya pimpin dianggap kecil oleh orang-orang yang mengaku politikus hebat didaerahnya, tapi menurutnya memimpin partai kecil sama dengan memimpin partai besar. Seperti filosopi Sun Tzu dalam bukunya Art of The War; Perang dan Manajemen, semua mekanisme dan Standar Operasional Pelaksanaan partai ini tetap selayaknya sebuah partai politik yang modern. Berikut ungkapnyan ketika diwawancara bebara waktu lalu (18/04) :

Polemik Pilkada Kabupaten Kapahiang ini adalah langkah awal saya untuk bisa lebih maju dan bangkit melawan orang-orang yang selalu meremehkan Kaum Muda dan perempuan termaksud Partai yang saya pimpin, meski tak lolos Parlemen Thershoul (PT), Namun partai, Pengurus, Kader dan simpatisan dari partai ini telah mengantarkan saya sebagai praktisi politik didaerah ini.

Saya selaku politisi perempuan dan anggota DPRD Kabupaten Kepahiang berharap kedepan akan muncul lebih banyak lagi para politisi perempuan yang kuat secara ideology dan pemahamannya tentang solusi kesejahteraan rakyat. Sebab menurut saya tanpa ada keyakinan yang kuat dan pemahaman tentang ilmu social dan undang-undang posisi kaum perempuan akan terus terpinggirkan.

Seperti yang saya alami dalam memimpin partai saya dalam penentuan sikap kami tentang siapa figure yang layak kami usung dan sesuai dengan aspirasi kader dan simpatisan partai saya. Disini terjadi sebuah pergulatan politik yang amat akut, penyepelahan saya selaku kaum muda dan perempuan yang mungkin dianggap beberapa kalangan mudah diatur dan tak memiliki pemahaman tentang mekanisme politik. Saya patahkan anggapan itu, meski yang harus saya hadapi adalah orang-orang yang mengaku piawai dan hebat, namun itu lah realitas politik. Kaum perempuan dianggap sepele dan mudah diintimidasi dengan politik dan kekerasan.

Saya terangkan kepada mereka yang mencoba merusak tatanan rumah tangga partai saya, saya bisa memilih yang mana hak dan kewajiban saya selaku ketua partai, dan meski saya kaum muda dan perempuan yang dianggap oleh mereka anak kemarin sore saya sampaikan dengan mereka bahwa kami kaum muda dapat membedakan mana yang baik dan buruk. Seperti pepatah mengatakan kuno " SEMUT BISA MEMBUNUH GAJAH" jadi janganlah meremehkan segala sesuatu yang kecil karena hal-hal kecil lah orang-orang besar akan terjerumus dengan sendirinya karena telah menyepelekan hal-hal tersebut. Termaksud menyepelkan kaum muda dan perempuan, segala sesuatu di dunia ini diawali dan dimulai dari nol karena dari awal yang kecilah segala sesuatu bisa menjadi besar. Dan bukan hal yang mustahil dalam dunia ini, kaum muda akan mengampil tongkat estafet pemimpin negeri ini.

Mungkin saat ini sesepuh yang saya hormati Bapak H. Bando Amin C. Kader dan Bambang Sugianto lebih dulu terjun kedunia politik didaerah ini, namun bukan berarti karena saya kaum muda dan partai yang saya pimpin semua hal dapat diatur dengan metodelogi politik yang saya anggap mengajari saya untuk berpolitik kotor dan curang. Padahal beliau adalah sosok yang saya kagumi selama ini sebagai sesepuh dan pimpinan didaerah ini, namun realitas politk membuat saya melihat dengan jelas. Bagaimana praktek-praktek dan konspirasi politik kotor untuk kepentingan pribadi seseorang dengan mengunakan kekuatan jabatan, kekuasaan serta uang membuat orang menghalalkan segala cara, termasuk mengajarkan kaum muda untuk berpolitik kotor dan melegalkan apapun agar berkuasau.

Saya amat miris dengan kondisi para pemimpin didaerah ini dan mungkin juga sama didaerah manapun, kaum muda dan kaum perempuan dianggap mereka hanya pelengkap dalam perpolitikan daerah. Dan pandangan ini akan saya rubah, dan saya mengajak kaum muda dan perempuan untuk menunjukkan kemampuan dan kualitas kita. Bahwa tidak semua kaum muda dan perempuan dapat di tindas dan dirampas hak mereka.

Terakhir saya berpesan kepada rakyat Kabupaten Kapahiang, provinsi Bengkulu umumnya terkhusus kaum muda dan perempuan mari berprestasi dengan meningkatkan kemampuan kita disegala bidang. Umur kita boleh muda, gender kita boleh perempuan tapi ingat perubahan didunia ini selalu lahir dari tangan kaum muda. Suka tidak suka, mau tidak mau tampuk kepemimpinan daerah atau Negara ini akan berganti, dan sisingkan lengan baju mu kaum muda, buka cakrawala seluas-luasnya kaum perempuan bahwa kita juga punya hak yang sama dengan lawan jenis kita, dan kita punya kesempatan yang sama untuk menjadi apapun. Sebab itu mari berkarya, ayo kaum perempuan muncul kepermukaan.

Dan saya berharap beberapa tahun kedepan tak ada lagi kaum perempuan yang apatis dengan politik dan saya amat berharap kaum muda dan perempuan memenuhi kursi parlemen disemua daerah dan menjadi pemimpin yang handal, professional, dan progresif. Saya rasa Cuma itu yang dapat saya sampaikan, semoga saya terus berbicara lantang tentang hak kaum perempuan dan ketidakadilan social yang muncul didaerah ini, baik warisan masa lalu, maupun hasil kasak-kusuk para pemimpin daerah ini yang curang.

Pada kesempatan ini saya ucapkan Selamat Hari KARTINI bagi seluruh kaum perempuan,Khususnya para kader, simpatisan dan warga Kabupaten Kapahiang. Mari bersama-sama mengangkat harkat dan martabat kaum perempuan----

NENI PUTRI merupakan anggota DPRD Kepahiang memiliki satu orang anak bernama Nys. Raya Belicia dengan alamat di Jalan Ponirin Rt/Rw 12/04 Kelurahan Pasar Kepahiang kabupaten Kepahiang Bengkulu. -----

Selasa, 16 Februari 2010

Sosok Tokoh Intelektual Muda Edwar Antoni






Sosok Intelektual Muda Edwar Antoni
Pernah Memimpin Aksi 25 Ribu Pedagang 16 Ilir Palembang
Keberadaan kalangan intelektual muda Lubuklinggau dan Musi Rawas sejak lima tahun terakhir telah terwakilkan oleh eksistensi yang ditunjukkan pemuda kelahiran Lubuklinggau 19 Januari 1979 ini. Talenta yang perlihatkan Edwar Antoni atau yang akrab di sapa Edo ini mampu menciptakan sebuah revolusioner (perubahan,red) di dunia birokrasi dan perpolitikan daerah ini. Benarkah !

Oleh : Erix Ardiansyah – Batu Urip Taba (wartawan Musi Rawas ekspres-Jawapost)

“Bagi saya pribadi sebuah perubahan dan bentuk pengkaderan terhadap generasi muda daerah ini agar memiliki intelektualisasi yang tinggi merupakan tujuan utama aktivitas yang ditekuni selama ini,”demikian dikatakan anak ketiga dari lima bersaudara pasangan Aminullah (Alm) dan Mahnur saat wartawan koran ini mengunjungi kediamanya di Jl Yos Sudarso Gang Kelapa Rt 5 Kelurahan Batu Urip Taba, Selasa (16/2).

Jika diselami lebih dalam, pernyataan yang disampaikan pejabat teras Front Perlawanan Rakyat (FPR) cukup beralasan, sejak lulus di SMAN 2 Lubuklinggau (angkatan 1998), konsentrasi belajarnya di Fakultas Politehnik Unsri terpecah akibat sibuk bergelu di bidang keorganisasian. Siapa sangka dunia yang di dunia yang gelutinya tersebut pernah memimpin aksi 25.000 pedagang di kawasan pasar 16 ilir Palembang.

Ayah dari Ratu Hanum Indah Paraswati dan Putra Kencana Bintang Sriwijaya ini mengatakan kali pertama bergelut di organisasi ia mendapat kedudukan sebagai Sekretaris Perhimpunan Mahasiswa Jurusan Politehnik Unsri, dimana untuk kalangan mahasiwa pada waktu itu merupakan prestasi membanggakan lanataran berhasil menghadirkan Menteri Penerangan RI Yunus Yospiah.

Kemudian melompat ke dunia jurnalis sebagai Presidium Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI) untuk Sumatera Bagian Selatan bersama wartawan senior Sripo Horiah mantan DPR Sumsel.

Kemudian karier organisasinya pindah ke Fakultas Hukum Unsri setelah berhasil menggulingkan Direktur Politehnik Unsri karena dugaan korupsi pengadaan mesin jurusan tehnik than 1998 sekaligus membubarkan Diksar Militer Politehnik Sriwijaya.

Setelah tiga bulan kuliah di Fakultas Hukum Unsri, suami Puspita ini pindah menjadimahasiswa D-III Unsri dan menjabatan Presiden Mahasiswa D-III periode 1999/2000. Beranjak dari Presma ini, Edo mulai menjelajah perpolitakan dan birokrasi pemeritahan diawali dengan menjabat koordinator Liga Mahasiswa Nasional Untuk Demokratik (LMND) khusus kawasan Sumbagsel dan aktif di HMI serta GMNI.

Selanjutnya intelektual muda yang pernah mencetuskan pemekaran Sumatera Tengah (Sumteng) mulai membentuk sebuah wadah keorganisasian dengan mengusung sebuah perubahan untuk rakyat tergabung dalam Front Anak Bangsa Menggugat (Frabam) bersama aktivitis pergerakan mahasiswa Islam Indonesia. “Dari sini kita telah berhasil menghantarkan tiga rekan kita menjadi anggota DPRD Sumsel, tyapi target utamanya yang kita inginkan adalah perubahan secara radikal dan mendasar di NKRI ini, ”katanya.

Tokoh muda ini melanjutkan setelah melanglang buana di dunia keorganisasian, Edo mengakui cukup prihatin dengan kondisi sosial kemasyarakatan di Lubuk Linggau dan Musi Rawas. “ Melihat kondisi ini, kita membentuk Front Perlawanan Rakyat yang dimotori tokoh tokoh muda lainnya seperti Nurussulhi Nawawi, Wahisun Wahid Wais dan lain-lain untuk mengkritisi kebijakan bupati Sunriono pada waktu itu,”terangnya.

Namun sebagai aktivis yang genjar memperjuangkan kepentingan rakyat tertindas, beberapa kasus sengketa telah berhasil didampingi (Advokasi) diantaranya berhasil membangun jalan simapng Belimbing-Muara Enim menuju Sekayu, Membela warga Benakat (Muara Enim) melawan PT Cipta Putura, membelapetani Sungai Lilin melawan PT Hindoli sawit, menghapuskan SIM Becak Palembang bersama Paguyuban Becak Palembang (PGB)dan LMND, memimpin 25 ribu pedagang pasar 16 ilir palembang dengan Front Pemerintahan Rakyat Miskin (FPRM).

“ Dalam aksi yang satu ini, walikota Palembang Eddy Santana menyatakan sikap untuk menindaklanjti aksi mogok pedagang ini karena pemerintah rugi Rp 6 milyar akibat putusnya aktivitas perekonomian di kawasan itu,”ungkapnya.

Selanjutnya aktivis yang pernah mencetuskan program berobat gratus dan sekolah gratis 1997 lalu ini melanjutkan pernah enjadi tim advokasi membela warga Ciptodadi melawan Pertamina, Semangus VS Lonsum, Nibung Vs Lonsum, Tambangan VS MHP, Trans HTI VS MHP da terbaru menjadi advokasi Sopir angkot 4 jurusan untuk menuntut pengaktifan terminal petanang.

“ jaika mau diuraikan satu persatu masih banyak, tapi disini kita tidak berbicara keraah sana, tujua utama yang kita targetkan adalah adanya distribusi pembelajaran politik kepada masyarakat dengan harapan kegiatan ini masyaerakat mendapat pencerahan pemikiran dan mengerti cara penyelesaiannya,kata Ketua DPC PIS dan Korwil DPC PIS Mura Linggau ini.

Yang jelas kedepan, lanjut Edo Pemuda di Lubuklinggau dan Musi Rawas dapat mempelajari tehnik dan cara bersekolah inteletual melalui organisasi. “ saya membuka lebar-lebar kesemapatan bagi generasi muda jika hendak meminta materi –materi perjuangan agar pemuda intelektual Indonesia dapat terwujud,”pungkasnya.

Pengalaman Organisasi Formal:
* 1997-1998 FOBER (Forum Bersama cikal bakal LMND Sumsel), HMI Komisariat Poltek
* 1998 Pimred Lembaga Pers Mahasiswa Politeknik Sriwijaya PARADIGMA
* 1998 Sekjen HMJ Jurusan Telkom Politeknik Unsri
* 1998 Presidium Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI) Sumatera Selatan
* 1999 Ketua SPD (Studen Party Of Demokratik )D III Unsri, GMNI Palembang.
* 1999 Departemen Koran LMND Palembang
* 1999 FRABAM
* 2000 Sekjen Serikat Tani Nasional Sumsel
* 2001 Ketua LMND Sumbagsel
* 2001-2002 Sekretaris KPW PRD Sumsel
* 2004 Ketua Wilayah POPOR Sumatera Selatan,
* 2004 Juru Bicara Politik FPR (front Perlawanan Rakyat)
* 2004 Ketua Dewan Mahasiswa Silampari
* 2005 Ketua PRD Musi Rawas-Lubuklinggau
* 2006 Ketua PRD Sumsel
* 2007 Ketua Forum Masyarakat Miskin (FMM)
* 2009 Ketua DPC Partai Indonesia Sejahtera (PIS) Kota Lubuklinggau
* 2009 Ketua Front Perlawanan Rakyat (FPR)
* 2009 Ketua Majelis Pertimbangan Organisasi front Anak Bangsa Menggugat (MPO FRABAM)
(*)

ARSIP

OPINI

  • Kaca Benggala: Sumpah Palapa - Oleh: Agus Jabo Priyono*) Ibarat pepatah, sebagai sebuah bangsa kita sedang berlayar dengan perahu besar, melawan gelombang liar. Dikurung langit yang tla...
    14 tahun yang lalu

BERANDA

PUISI &SASTRA